40 AKIBAT MELAKUKAN
MAKSIAT
Segala puji hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga
selalu dilimpahkan kepada makhluk termulia, Muhammad bin Abdullah beserta
keluarga dan seluruh sahabatnya. Amma ba'du:
Sungguh dosa dan kemaksiatan itu akan dibayar spontan di
dunia sesuai dengan masyi-atillah. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauzi telah menghitung
dan ternyata ada lebih kurang 40 balasan bagi pelaku sebuah kemaksiatan. bahwa
kesan kemaksiatan itu sebagaimana berikut:
1 Tidak mendapatkan ilmu. Sebab ilmu itu
adalah nur yang diberikan Allah ke suatu hati, sedangkan maksiat itu berfungsi
mematikan nyala nur tersebut. Imam Malik pernah berkata kepada Imam Syafi'i
muridnya: Sungguh aku telah melihat Allah memberikan nur ke hatimu, maka jangan
engkau matikan dengan kemaksiatan.
2 Kehilangan jatah
rizkinya. Nabi bersabda: "Sungguh seseorang bisa tidak mendapatkan
rizkinya sebab dosa yang dilakukannya." (HR. Ahmad dan Hakim dari Tsauban)
3 Pelaku maksiat
akan mengalami kegersangan jiwa terhadap Rabbnya. Dia akan kehilangan kelazatan
ma'iyatillah, padahal hal ini tidak dapat dinilai dengan kenikmatan duniawi.
Jika semua kelazatan duniawi disatukan tidak akan dapat mengobati kekeringan
jiwa seseorang. ...BACA LAGI
Dia juga akan
merasa buas dengan sesama, utamanya dengan para pelaku kebaikan. Semakin kuat
rasa kebuasannya semakin jauh dia dengan manusia baik.
Semua perkaranya
menjadi semakin susah. Maka dari itu, ia akan selalu mendapati pintu tertutup
dalam segala hal. Kebalikannya, orang yang menjauhi dosa akan selalu menemukan
way out dari segala urusannya. Allah berfirman yang artinya: " Siapa saja
yang bertakwa kepada Allah, maka Allah mejadikan segala urusanya menjadi lebih
mudah.
Pendosa ini akan mendapati kegelapan hati. Ia merasakannya
seperti saat berjalan pada malam kelam. Pertama kali akan tampak secara
lahiriyah di matanya, lalu menjalar ke mukanya dan akhirnya akan diketahui oleh
semua orang.
Kemaksiatan bisa
melemahkan badan dan hati seseorang. Maka dari itu, ia tidak memiliki keteguhan
hati dan juga akan terlihat loyo saat kegentingan yang memerlukannya walau
kelihatan tegap badan dan ototnya.
Kehilangan
ketaatan dan banyak pahala. Karena dengan dosa tersebut, ia terhalang untuk
melakukan berbagai ketaatan. Padahal sebuah amal ketaatan itu jauh lebih baik
daripada dunia seisinya.
Kemaksiatan
mengurangi jatah umur dan menghilangkan keberkahannya. Karena amal kebajikan
itu menambah umur seseorang maka kemaksiatan (amal bejat) dapat mengurangi
usia. Rahasianya, usia seseorang adalah waktu hidupnya. Sedangkan hidup tidak
berarti kecuali dengan berbakti (beribadah) kepada Penciptanya, merasa nikmat
dengan mencintai dan mengingatNya serta lebih mendahulukan ridhaNya.
Kemaksiatan
menumbuhkan benih-benih dosa. Sebagian ulama berkomentar: Termasuk balasan amal
buruk (maksiat) adalah amal buruk berikutnya. Sedangkan balasan amal baik
(hasanat) ialah amalan baik selanjutnya.
Kemaksiatan
melemahkan keinginan pelakunya. Karena maksiat itu akan menguatkan keinginan
berbuat dosa dan melemahkan keinginan bertobat.
Menganggap
kemaksiatan sebagai hal yang biasa. Lalu lenyaplah rasa benci kepadanya dan
bahkan berubah menjadi suatu tradisi. Pelakunya menjadi apatis tidak
menghiraukan suara dan pandangan masyarakat.
Kemaksiatan salah
satu faktor jatuhnya di mata Tuhan dan masyarakatnya. Allah berfirman yang
artinya: " Dan siapa saja yang dihinakan oleh Allah, maka tidak ada lagi
yang memuliakannya." (QS. Al-Hajj: 18)
Kesialan akan
menghantui pelakunya.
- Kemaksiatan
mewariskan kehinaan. Karena kehormatan dan kemuliaan itu berada pada naungan
taat kepada Allah. Allah berfirman yang artinya: " Siapa saja yang
menginginkan kemuliaan, sesungguhnya seluruh kemuliaan itu hanya milik
Allah." (QS. Fathir: 10)
- Kemaksiatan merusak otak. Karena pikiran itu
memiliki nur sedangkan maksiat fungsinya adalah memadamkan nur tersebut. Jika
nur pikiran padam maka berkuranglah kebriliannya.
- Jika dosa-dosa
banyak menumpuk, maka akan lengket di hati pelakunya dan menjadikannya orang
yang lalai. Sebagian ulama menafsirkan ayat yang artinya: " ... "
(QS. Al-Muthoffifin: 14) dengan: Dosa di atas dosa.
- Pelaku kemaksiatan masuk dalam rangkaian laknat Rasulullah
. Maka sungguh amat merugi manusia yang
didoakan buruk oleh orang yang amat mustajab doanya.
- Dia juga
kehilangan peluang untuk mendapatkan doa baik dari Rasulullah dan para malaikat.
- Dosa dan
kemaksiatan itu termasuk faktor utama dalam kerusakan bumi. Allah berfirman
yang artinya: " Sungguh telah tampak jelas kerusakan di daratan dan lautan
sebab tingkah polah manusia (dengan dosanya) agar merasakan akibat tindakannya
tersebut dan mau kembali." (QS. Ar-Rum: 11)
- Juga bisa mematikan api kecemburuan dalam
hati. Padahal ghirah itu merupakan energi dan penawar hati. Manusia termulai
adalah yang paling hebat kadar ghirahnya, utamanya pada diri sendiri , keluarga
dan seluruh umat.
- Kemaksiatan bisa menghilangkan sifat malu.
Malu merupakan inti kehidupan hati seseorang dan pangkal segala kebaikan. Jika
hilang, maka ia kehilangan banyak hal. Nabi bersabda: "Rasa malu itu
adalah kebaikan seluruhnya." (HR. Muslim)
- Demikian pula
dapat melemahkan rasa pengagungan terhadap Allah dalam hati seseorang dan menghilangkan
kewibawaanya di mata manusia. Karena termasuk balasan dari meremehkan Allah
adalah dicabutnya kewibawaan di mata orang lain, baik ia rela atau tidak.
Akhirnya ia tidak memiliki harga di mata mereka.
- Kemaksiatan
termasuk salah satu faktor dilupakan Allah dan dibiarkan bergelimang dengan
hawa nafsu dan setannya. Maka dari itu, kebinasaan dan kehancuran saja yang
akan didapat. Allah berfirman yang artinya: " Waha orang-orang yang
beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah, hendaknya seseorang itu melihat apa
yang telah dipersembahkan untuk esok dan sekali lagi bertakwalah kepada Allah.
Karena sesungguhnya Allah Maha Tahu mengenai apa saja yang kalian kerjakan. Dan
janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan Allah, maka Allah melupakan
jiwa mereka. Mereka itu adalah orang-orang fasik." (QS. Al-Hasyr: 18-19)
- Dosa dan maksiatu
itu memperlemah jalan seseorang menuju Allah dan akhirat dan bahkan
menyebabkannya terputus.
- Dosa-dosa itu
juga bisa menyingkirkan nikmat dan mendatangkan bencana. Karena termasuk
balasan buruk bagi pelakunya adalah menghilangkan kenimatan yang datang dan
memutus aliran nikmat yang akan diterima. Oleh karenanya, seorang hamba selalu
dalam kenikmatan selama tidak melanggar dosa dan tidak mendapati malapetakan
melainkan karena dosa pula. Allah berfirman yang artinya: "... " (QS.
Al-Anfal: 53) seorang penyair bersenandung:
- Jika anda dalam
kenikmatan maka peliharalah
- karena
kemaksiatan itu menghilangkan kenikmatan-kenikmatan
- Hapuslah
kemaksiatan tersebut dengan menaatiNya
- karena siksa dan
ancamanNya amatlah cepat
Sebab kemaksiatan,
Allah menimpakan ketakutan dan rasa kecut di hati pelakunya. Karena ketaatan
itu adalah benteng Allah yang agung, siapa saja yang memasukinya akan mendapati
jaminan keamanan dari siksa dunia dan akhirat. Sedangkan pelaku kemaksiatan
tidak terlihat kecuali dalam kondisi penuh ketakutan dan kehawatiran, sebab
dihantui perasaan dosanya terus menerus.
- Kemaksiatan itu
membelokkan hati seseorang dari komitmen dan konsisten kepada inhiraf
(melenceng) dan sakit. Sungguh, pengaruh hati itu amat besar seperti sakit atas
badan seseorang. Bahkan dosa-dosa itu pada hakikatnya adalah penyakit hati yang
hanya bisa sembuh dengan meninggalkannya.
- Kemaksiatan itu
mematikan mata hati, meredupkan cahayanya, menutup jalan ilmu dan menghalangi
pintu hidayah.
- Kemaksiatan
mengkerdilakan jiwa dan menjadikannya hina dina. Sebaliknya amal taat
mengembangkan jiwa, membersihkan dan membesarkannya. Allah berfirman yang
artinya: " Sungguh telah berbahagia orang yang ..." (QS. As-Syams:
9-10)
- Dosa juga
menjatuhkan kedudukan seseorang di sisi Allah dan di mata manusia. Karena orang
termulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa, sedangkan yang paling dekat
denganNya ialah orang yang paling taat kepadaNya.
- Kemaksiatan
merampas nama terpuji dan kemuliaan. Maka ia kehilangan predikat mukmin, pelaku
kebaikan dan orang yang bertaqwa. Tapi mendapatkan predikat pendurhaka, fasik,
penzina, pemabok dll.
- Kemaksiatan
memutus tali hubungan seseorang dengan Rabbnya. Jika hal itu terputus, maka
terputuslah aliran kebaikan dan hanya menemui semua faktor keburukan.
- Kemaksiatan
menghapuskan keberkahan-keberkahan, baik keberkahan umur, rizki, ilmu,
pekerjaan dan ketaatan. Secara keseluruhan menghilangkan keberkahan agami dan
duniawi.
- Kemaksiatan
menjadikan pelakunya hina dina. Padahal memiliki peluang menjadi lebih
terhormat. Nabi bersabda: "Aku diutus dihadapan hari Kiamat. Rzkiku berada
di bawah tombakku dan ditimpakan orang yang tidak menaatiku kehinaan dan
kekerdilan." (HR. Ahmad dari Abdullah bin Amr)
- Kemaksiatan
menarik makhluk lain untuk lebih berani kepada pelakunya. Maka dari itu, setan
lebih berani menimpakan penyakit, kesesatan, waswas, kesedihan dan kesusahan.
Demikian pula setan manusia dan hewan lain.
- Kemaksiatan itu
menghianati pelakunya dalam hal yang amat diperlukannya. Baik itu dalam
mendapatkan ilmu, lebih mementingkan sesuatu yang remeh daripada yang lebih
mulia.
- Maksiat bisa
menjadikan lupa pelakunya terhadap dirinya sendiri. Jika ia melupakannya maka
akan menyia-nyiakan, merusakkan dan menghancurkannya. Allah berfirman yang
artinya: " Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan Allah
lalu Allah lupa terhadap diri mereka sendiri. Mereka itu adalah orang-orang
fasik." (Al-Hasyr: 19). Juga dalam ayat: "Mereka lupa Allah, maka
Allah lupa mereka." (At-Taubah: 67)
- Maksiat
menjauhkan diri pelakunya dari para penolongnya. Maka ia akan lebih dekat
kepada setan.
- Termasuk efek
maksiat adalah kehidupan sulit di dunia, kubur dan siksa pedih di akhirat.
Allah berfirman yang artinya: " Dan siapa saja yang berpaling dari
mengingatKu, maka sungguh ia akan menemui kehidupan susah." (Thoha: 124)
Ini semua adalah aneka efek maksiat dan dosa. Orang yang
menggunakan akalnya akan merasa cukup untuk bertaubat dan kembali kepada Allah
dengan salah satunya saja. Maka sungguh amat layak untuk seorang muslim untuk
segera bertobat secara benar. Allah berfirman yang artinya: " Katakanlah,
Waha para hambaKu yang telah menzalimi dirinya sendiri, janganlah kalian
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa.
Sesungguhnya Allah Maha pengampun dan Maha penyayang." (az-Zumar: 53)
Nabi bersabda: "Bahwasanya Allah membentangkan kedua
Tangannya pada malam hari untuk menerima tobat orang yang berbuat dosa di siang
hari. Dan membukanya pada siang hari untuk menerima tobat orang yang berbuat
dosa pada malam hari."
Jauhilah tobat yang bohong yang hanya dibibir saja,
sementara hatinya selalu ingin melakukan kemaksiatan. Jangan anda anggap remah
suatu kemaksiatan, karena sebab kemaksiatanlah bapak dan ibu kita dikeluarkan
dari Surga. Juga penyebab Iblis dikeluarkan dari lingkungan malaikat. Demikian
pula yang menyebabkan disiksanya kaum 'Ad, kaum Tsamud dengan suatu teriakan,
kaum Luth, kaum Nabi Syu'aib, Fir'aun dan pengikutnya serta maksiat merupakan
penyebab segala bencana yang menimpa manusia. Maksiat itu menyeru, saudariku saudariku.
Begitu pula kebaikan. Hanya saja maksiat menyeru dan menyeru saudarinya hingga
terkumpul pada seseorang dan akhirnya menghancurkannya. Maka dari itu, marilah
kita memohon kepada Allah agar selalu diberi ampunan dan keselamatan.
Dan akhirnya, wa shallallaahu 'alaa Muhammadin wa 'alaa
aalihii wa shahbihii wa sallam.